Kamis, 19 Desember 2013

konsep manusia seutuhnya



Manusia Seutuhnya
Konsep manusia seutuhnya merupakan konsep ideal kemanusiaan yang terletak pada pengertian kemandiriannya, bahwa manusia dengan keutuhan unsur-unsurnya akan memiliki nilai diri yang spesifik. Kemandirian bukan berarti menyendiri atau serba sendiri dalam hal apapun.
Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sendiri sedemikian mungkin sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas.
Secara fisik manusia ditunjukkan oleh kebadanannya yaitu tubuh dari kehidupannya. Badan hidup ini bersifat khas dan berbeda dari tumbuhan maunpun binatang karena memiliki kesadaran dan kemampuan berfikir dalam bentuk penalaran rasional dan emosional. Dengan hidup dan penalarannya manusia tidak menjadi individualis yang mengisolasi diri, melainkan membangun kemampuannya untuk berkomunikasi dengan lingkungan alam, kehidupan dan kemanusiaannya membentuk masyarakat kemanusiaan. Masyarakat manusia ini ternyata kemudian mampu membangun tatakrama etika peradabannya. Raihan atas nilai luhur etika ini menempatkan manusia pada posisi terhormat dalam lingkungannya, sesuai dengan hidayah yang Maha Kuasa mampu meraih takwa, menyadari keberadaannya sebagai khalifatullah fil ardhi.
manusia seutuhnya adalah yang menjadi rahmatan lilàlamin. Yang mempunyai kemampuan cipta, rasa, kan karsa, atau manusia yang kognitif, efektif, dan konatif-psikomotorik pada zamanya. Itulah manusia masa depan yang memiliki zikir, fikir dan amal saleh. Di samping itu ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh kita, yang mana dengan inilah kita akan mentransfer ke dalam proses pendidikan manusia dalam konteks ruang serta waktu. pertanyaan itu adalah ¨ 1. Causa eficiens (bagaimana), 2.Causa formalis (menurut rencana apa), 3. Causa materialis (dengan apa), dan Causa finalis (untuk apa kita di didik).
Manusia sepenuhnya sebagai satu konsepsi modern perlu kita analisis menurut pendangan sosio-budaya Indonesia .Berdasarkan pikiran demikian dapat diuraikan konsepsi manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai berikut:
1.      Keutuhan potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang. Kepribadian manusia lahir batin ialah satu kebutuhan yang utuh antara potensi-potensi hereditas (kabawaan) dengan factor-faktor lingkungan (pendidikan, tata nilai dan antar hubungan).
Potensi manusia secara universal mencakup tujuan potensi:
1.potensi jasmaniah, pisik badan dan panca indra yang sehat (normal)                                       2.potensi piker (akal, rasio, intelegensi, intelek)
3.potensi rasa (perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun perasaan estetis.
4.potensi karsa (kehendak, keinginan, termasuk prakarsa).
5.potensi cipta (daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajenasi).
6.potensi karya (kemauan menghasilkan, kerja, amal, sebagai tindak lanjut 1-5)
7.potensi budi-nurani (kesadaran budi, hati-nurani, yang bersifat superrasional)
Sosok manusia seutuhnya berarti bahwa pembangunn itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah, seperti sandang, pangan, kesehatan, ataupun kepuasan batiniah seperti pendidikan, rasa aman, bebas mengelurkan pendapat yang bertanggung jawab melainkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan diantara keduanya sekaligus batiniah.se4lanjutnya juga diartikan bahwa pembanguinan itu merata diseluiruh tanah air bukan hanya untuk golongan atau sebagian dari masyarakat. Selanjutnya juga diartikan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhannya , antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan sekitarnya, keselerasian antar bangsa-bangsa dan juga keselarasan antara cita-cita hidup didunia dengan kebahagiaan di akhirat.
Hakikat pendidikan manusia seutuhnya adalah suatu proses yang intern dalam konsep manusia dimana manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan. Dalam hal ini pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup didasarkan atas berbagai landasan yang meliputi:
1.      Dasar-dasar filosofis
    Filosofis hekekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan integral segi-segi (potensi-potensi) esensial:
Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing)]
Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing)
Menusia sebagai makhluk susila (moralbeing)
Ketiga potensi diatas akan menentukan martabat dan kepribadian menusia. Jika ketiga potensi itu dilaksanakan secara seimbang, maka akan terjadi kesenambungan.
2.      Dasar-Dasar Psikofisis
Merupakan dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara potensi-potensi dan kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani.
3.      Dasar-Dasar Sosio-Budaya
Meskipun manusia adalah makhluk ciptaan tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai sosio-budaya sendiri.Inilah segi-segi buhaya bangsa dan sosio psikologis manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan.Dasar-dasar segi sosio budaya bangsa mencakup tata nilai warisan budaya bangsa seperti nilai keutuhan, musyawarah, gotong royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup rakyat , nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila, Nilai-nilai budaya nasional, adapt istiadat dan Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal.

1 komentar: