Manusia
Seutuhnya
Konsep manusia
seutuhnya merupakan konsep ideal kemanusiaan yang terletak pada pengertian
kemandiriannya, bahwa manusia dengan keutuhan unsur-unsurnya akan memiliki
nilai diri yang spesifik. Kemandirian bukan berarti menyendiri atau serba
sendiri dalam hal apapun.
Seseorang yang
mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun nilai dirinya sendiri
sedemikian mungkin sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan
kemanusiaannya dengan penuh manfaat. Kemandirian seseorang dapat terukur
misalnya dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah
kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas.
Secara fisik
manusia ditunjukkan oleh kebadanannya yaitu tubuh dari kehidupannya. Badan
hidup ini bersifat khas dan berbeda dari tumbuhan maunpun binatang karena
memiliki kesadaran dan kemampuan berfikir dalam bentuk penalaran rasional dan
emosional. Dengan hidup dan penalarannya manusia tidak menjadi individualis
yang mengisolasi diri, melainkan membangun kemampuannya untuk berkomunikasi
dengan lingkungan alam, kehidupan dan kemanusiaannya membentuk masyarakat
kemanusiaan. Masyarakat manusia ini ternyata kemudian mampu membangun tatakrama
etika peradabannya. Raihan atas nilai luhur etika ini menempatkan manusia pada
posisi terhormat dalam lingkungannya, sesuai dengan hidayah yang Maha Kuasa mampu
meraih takwa, menyadari keberadaannya sebagai khalifatullah fil ardhi.
manusia
seutuhnya adalah yang menjadi rahmatan lilàlamin. Yang mempunyai kemampuan
cipta, rasa, kan karsa, atau manusia yang kognitif, efektif, dan
konatif-psikomotorik pada zamanya. Itulah manusia masa depan yang memiliki
zikir, fikir dan amal saleh. Di samping itu ada beberapa pertanyaan yang harus
dijawab oleh kita, yang mana dengan inilah kita akan mentransfer ke dalam
proses pendidikan manusia dalam konteks ruang serta waktu. pertanyaan itu
adalah ¨ 1. Causa eficiens (bagaimana), 2.Causa formalis (menurut rencana apa),
3. Causa materialis (dengan apa), dan Causa finalis (untuk apa kita di didik).
Manusia
sepenuhnya sebagai satu konsepsi modern perlu kita analisis menurut pendangan
sosio-budaya Indonesia .Berdasarkan pikiran demikian dapat diuraikan konsepsi
manusia seutuhnya ini secara mendasar yakni mencakup pengertian sebagai
berikut:
1.
Keutuhan
potensi subyek manusia sebagai subyek yang berkembang. Kepribadian manusia
lahir batin ialah satu kebutuhan yang utuh antara potensi-potensi hereditas
(kabawaan) dengan factor-faktor lingkungan (pendidikan, tata nilai dan antar
hubungan).
Potensi manusia
secara universal mencakup tujuan potensi:
1.potensi
jasmaniah, pisik badan dan panca indra yang sehat (normal) 2.potensi piker
(akal, rasio, intelegensi, intelek)
3.potensi rasa
(perasaan, emosi) baik perasaan etis moral maupun perasaan estetis.
4.potensi karsa
(kehendak, keinginan, termasuk prakarsa).
5.potensi cipta
(daya cipta, kreaktifitas, khayal dan imajenasi).
6.potensi karya
(kemauan menghasilkan, kerja, amal, sebagai tindak lanjut 1-5)
7.potensi
budi-nurani (kesadaran budi, hati-nurani, yang bersifat superrasional)
Sosok manusia
seutuhnya berarti bahwa pembangunn itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah,
seperti sandang, pangan, kesehatan, ataupun kepuasan batiniah seperti
pendidikan, rasa aman, bebas mengelurkan pendapat yang bertanggung jawab
melainkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan diantara keduanya sekaligus
batiniah.se4lanjutnya juga diartikan bahwa pembanguinan itu merata diseluiruh
tanah air bukan hanya untuk golongan atau sebagian dari masyarakat. Selanjutnya
juga diartikan keselarasan hubungan manusia dengan Tuhannya , antara sesama
manusia, antara manusia dengan lingkungan sekitarnya, keselerasian antar
bangsa-bangsa dan juga keselarasan antara cita-cita hidup didunia dengan
kebahagiaan di akhirat.
Hakikat
pendidikan manusia seutuhnya adalah suatu proses yang intern dalam konsep
manusia dimana manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.
Dalam hal ini pendidikan menusia seutuhnya berlangsung seumur hidup didasarkan
atas berbagai landasan yang meliputi:
1.
Dasar-dasar
filosofis
Filosofis hekekat kodrat martabat manusia
merupakan kesatuan integral segi-segi (potensi-potensi) esensial:
Manusia sebagai
makhluk pribadi (individualbeing)]
Manusia sebagai
makhluk social (sosialbeing)
Menusia sebagai
makhluk susila (moralbeing)
Ketiga potensi
diatas akan menentukan martabat dan kepribadian menusia. Jika ketiga potensi
itu dilaksanakan secara seimbang, maka akan terjadi kesenambungan.
2.
Dasar-Dasar
Psikofisis
Merupakan
dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia
menunjukkan bahwa pribadi manusia merupakan kesatuan antara potensi-potensi dan
kesadaran rohaniah baik dari segi pikis, rasa, karsa, cipta, dan budi nurani.
3.
Dasar-Dasar
Sosio-Budaya
Meskipun
manusia adalah makhluk ciptaan tuhan namun manusia terbina pula oleh tata nilai
sosio-budaya sendiri.Inilah segi-segi buhaya bangsa dan sosio psikologis
manusia yang wajar diperhatikan oleh pendidikan.Dasar-dasar segi sosio budaya
bangsa mencakup tata nilai warisan budaya bangsa seperti nilai keutuhan,
musyawarah, gotong royong dan tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat
hidup rakyat , nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila, Nilai-nilai budaya
nasional, adapt istiadat dan Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan
kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus